Contoh Karangan Narasi: Sebuah Pengalaman yang Mengesankan
Pada hari Senin pagi, ketika saya bangun, saya sangat terkejut melihat jam di kamar sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Saya segera bangun dan menuju ke kamar mandi. Setelah mandi, saya berpakaian sekolah, sarapan pagi, dan kemudian berangkat sekolah menggunakan sepeda motor. Pagi ini saya melakukan semuanya dengan terburu-buru hingga lupa membawa barang penting di hari Senin. Sesampainya di sekolah, saya mencari topi di tas. Betapa terkejutnya saya, ternyata topi saya tidak ada di dalam tas. Karena saat upacara bendera wajib memakai topi, saya memutuskan untuk pulang ke rumah untuk mengambil topi. Setelah mengambil topi, saya kembali lagi ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Untungnya, jarak antara rumah dan sekolah tidak terlalu jauh, apalagi jika ditempuh dengan sepeda motor hanya membutuhkan waktu 7-10 menit. Namun, ketika sedang dalam perjalanan kembali ke sekolah, sepeda motor saya mogok karena kehabisan bensin. Saya terpaksa mendorong motor untuk mencari daerah penjualan bensin eceran. Saya beruntung karena daerah penjualan bensin tidak terlalu jauh. Saya membeli satu liter bensin dan melanjutkan perjalanan ke sekolah. Setibanya di sekolah, ternyata teman-teman sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir dimulai. Saya buru-buru berlari menuju lapangan upacara. Ketika upacara dimulai, kepala sekolah memberikan pengarahan mengenai tata tertib sekolah. Selama upacara, saya hanya bisa meratapi nasib hari ini, karena pagi-pagi sudah membuat saya lelah, agar tidak ada masalah lagi. Setelah upacara selesai, saya langsung masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Ternyata pelajaran tersebut memiliki pekerjaan rumah (PR) dan saya lupa mengerjakan tugas tersebut. Sekali lagi, saya mendapat masalah. Karena kesalahan saya yang lalai ini, guru menghukum saya untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali dan dikumpulkan besok. Kabar baiknya, pelajaran kedua kosong sehingga saya bisa mengerjakan tugas tersebut. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman berisik di kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya, teman-teman bermain di kelas sehingga saya merasa terganggu. Saya menegur mereka agar tidak berisik lagi, namun mereka tidak senang dan tidak menerima teguran saya. Saya hanya bisa menutup telinga karena teman-teman saya berisik sambil mengerjakan tugas agar cepat selesai. Akhirnya, lonceng berbunyi menandakan pulang sekolah. Saya pulang ke rumah dengan perasaan bahagia karena tugas sekolah sudah selesai dan tidak ada masalah yang saya timbulkan. Hari ini merupakan pelajaran berharga dan semoga saya tidak mengulanginya lagi.
Contoh Karangan Deskripsi: Suatu Hari di Pasar Kotaku
Hari ini adalah hari Minggu, sehingga saya tidak perlu pergi ke sekolah. Saya dan Mama berencana untuk memasak masakan favorit saya yaitu capcai. Untuk mendapatkan bahan-bahannya, kami harus pergi ke pasar pagi. Saya berencana ikut Mama ke pasar pagi untuk membeli jajanan kesukaan saya di pasar tersebut. Pasar pagi di daerah tempat tinggal saya terletak di pinggir pelabuhan. Untuk menuju ke sana, kami membutuhkan waktu lima menit menggunakan kendaraan bermotor. Pagi-pagi pukul tujuh, saya dan Mama berangkat ke pasar pagi menggunakan sepeda motor. Ketika mendekati pasar, sudah terlihat keramaian pasar. Di sepanjang jalan menuju pasar, dipenuhi dengan kendaraan yang lalu-lalang. Motor-motor berjejer parkir di sebelah kiri jalan, dan sebelum jejeran parkir motor, terdapat jejeran parkir mobil. Kendaraan diparkir di luar area pasar. Setelah memarkir sepeda motor, kami berjalan masuk ke pasar. Ada pintu gerbang gapura ketika memasuki pasar, dan terdapat tulisan di gapura pintu gerbang pasar tersebut yang bertuliskan “Pasar Pagi Pesisir”. Ketika memasuki pintu gerbang pasar pagi, di pinggir jalan terdapat pedagang yang berjualan dengan membentangkan terpal. Ada ibu-ibu yang menjual telur, dan ibu-ibu lainnya menjual buah sawo. Di seberang ibu-ibu penjual tersebut, mulai berjejeran kios-kios. Kios pertama menjual buah-buahan, dan di sebelahnya berjejeran kios yang menjual sayur-sayuran, cabai, bawang, dan sebagainya. Pasar pagi tersebut terdiri dari 2 jalur jalan sepanjang 200 meter. Di sepanjang jalan, berbagai orang lalu-lalang, ada yang hendak berbelanja, ada yang ingin pulang, dan ada juga kendaraan beroda empat yang mengangkut barang dagangan para penjual yang sedang menurunkan barang dagangannya berupa sayur-sayuran. Setelah gugusan sayur-sayuran, mulai berjejeran kios-kios yang menjual daging ayam dan daging sapi. Setelah berbelanja bahan-bahan untuk membuat capcai, saya dan Mama pulang.
Contoh Karangan Eksposisi: Parangtritis
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai yang terletak sekitar 25 km di sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek rekreasi yang cukup populer di Yogyakarta, selain pantai-pantai lain seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal, dan Glagah. Par